Rabu, 02 Januari 2013

KENALILAH CINTA YANG SEMESTINYA

Boleh saja mencintai sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan dunia, entah itu istri, anak, teman ataupun harta benda dan perbendaharaan dunia lainnya. Tapi jangan sampai kecintaan itu membutakan hati dari mengenal Allah.. ingatlah, gejala Awal dari lalai adalah: cinta. Setelah cinta yang melalaikan itu semakin tak terkendali, dan meningkat menjadi dosa kecil, tanpa kita sadari kita beranjak ke dosa besar. 

 Dan apabila cinta sudah berbuah dosa besar, terasa sulit untuk menghilangkannya dari dalam jiwa.. Apabila cinta sudah berbuah menjadi dosa besar, maka engkau sadar bahwa engkau sudah melakukan kesalahan besar, tapi engkau seakan tiada mampu untuk meninggalkannya.. terlebih, apabila manisnya dosa sudah menjadi kebutuhan, sehari saja kau tak bersamanya, membuat hatimu ingin mencarinya.. 

 Ingatlah apabila engkau ingin sembuh darinya, maka berusahalah engkau untuk mengembalikan cinta pada yang semestinya, yaitu: cinta kepada Allah Ta'ala, yang dengan itu engkau akan rela untuk meninggalkan dunia dan seisinya untuk mendapatkan cinta-Nya. Sehingga dengan itu engkau akan disibukkan bersama-Nya dan sedikit demi sedikit engkau akan merasakan cinta-Nya, dan sedikit demi sedikit pula engkau akan melupakan cinta dunia yang binasa. (dbs) 
– Ustad. Samson Rahman, Lc, MA 

Ucapan seseorang melukiskan isi hatinya... tindakan seseorang adalah refleksi pikirannya... senyuman seseorang adalah muncratan kebeningan nuraninya... dan kekeruhan wajah seseorang adalah keruhnya perjalanan spiritualnya... kumuhnya perbuatan siang seseorang adalah karena kekumuhan malamnya... dan dekilnya amal kita adalah karena kita berkata memerintah namun kita yang mengkhianatinya... lain diucap lain di aksi lain di mulut lain di hati.. 
– Ustad. Samson Rahman, Lc, MA 

Jangan menunggu mampu untuk mengerjakan kebaikan, karena kebaikan demikian banyak dan berlimpah, lakukan yang Anda bisa. Jangan menunggu mampu untuk meninggalkan kejahatan lakukan secepatnya jangan ditunda. Menunggu melakukan kebaikan akan membuat Anda ditinggalkan keretanya dan menunda meninggalkan kejahatan, Anda akan menjadi korbannya. Orang yang cerdas cepat berbuat baik dan segera pula meninggalkan kejahatan. 
-- Ustad. Samson Rahman, Lc, MA 

Ruhani yang kosong dari kebaikan maka dia akan kemasukan kejahatan. Orang yang tidak sibuk melakukan kebajikan dan akan terseret arus kejahatan. Bila Anda tak menyibukkan diri dengan yang positif maka arus negatif akan menenggelamkan Anda. Orang yang sibuk dengan hal-hal besar maka dia tak akan risau dengan hal-hal kecil. Orang besar berpikir besar dan orang kecil berpikir kecil. 
-- Ustad. Samson Rahman, Lc, MA 

Mentari yang merekah, kita sambut dengan senyuman yang mereka. Awan yang berarak kita sambut kita sambut dengan sayap-sayap optimisme. Langit yang biru kita sambut dengan keharuan kepada Allah. Burung-burung yang terbang kita sambut dengan terbangnya keinginan yang terus meninggi tuk mendekat kepada Allah. Terus merapat ke Arasy-Nya. 
-- Ustad. Samson Rahman, Lc, MA 

Jangan menunggu mampu untuk mengerjakan kebaikan, karena kebaikan demikian banyak dan berlimpah, lakukan yang Anda bisa. Jangan menunggu mampu untuk meninggalkan kejahatan lakukan secepatnya jangan ditunda. 

Menunggu melakukan kebaikan akan membuat Anda ditinggalkan keretanya dan menunda meninggalkan kejahatan, Anda akan menjadi korbannya. Orang yang cerdas cepat berbuat baik dan segera pula meninggalkan kejahatan. -- 
Ustad. Samson Rahman, Lc, MA 

"Mutiara Hikmah"

Sumber : http://globaltangsel.com/mutiara-hikmah/

0 komentar:

Posting Komentar

Para Pengunjung TBM Maktabah Jawilan Yang Terhormat Silahkan Tinggalkan Komentar Disini !

Bagi Yang Menggunakan Profile "Anonymous" Mohon Tuliskan Nama dan Email Sobat !!!!

Thx AA H. Rony

CARI TULISAN DISINI
PILIH BAHASA