Senin, 25 Februari 2013

Sejarah Ka'bah Abrahah di Babul Yaman

Kastil itu masih tegar sebagai pelajaran bagi umat dan sebagai tanda kekuasaan-Nya. Dulu kastil ini dibangun dengan tinggi 60 Dhira' kurang lebih 30 meter dan memiliki tangga terbuat dari marmer.Batu-batu penyusunnya berbentuk segi tiga di susun keluar masuk dengan warna hijau, putih, dan kuning.Memiliki dua ruang bawah tanah sepanjang 5 km yang masih menimbulkan misteri besar di kalangan para ahli Allah SWT berfirman :

(ألم تر كيف فعل ربك بأصحاب الفيل. ألم يجعل كيدهم في تضليل وأرسل عليهم طيراً أبابيل ترميهم بحجارة من سجيل. فجعلهم
كعصف مأكول).


Dalam surat ini Quran telah mengabadikan sejarah yang terjadi di tahun gajah, kisah para serdadu gajah dan kastil Qulais yang sangat terkenal yang terletah di jantung kota Sana'a ibukota Yaman, bagi anda yang sempat bertandang atau berkunjung ke negeri ini maka jangan lewatkan yang satu ini, anda memang tertarik untuk menilik saksi sejarah ini anda ketika sampai di Sana'a pertama yang harus anda lakukan adalah menuju ke Babul Yaman atau Gerbang Yaman

Dari sini anda akan memasuki ke kota Yaman kuno yang penuh dengan sejarah hingga akhirnya anda akan sampai di kampung Qulais tempat beradanya Kanisah Qulais atau yang sekarang dinamakan dengan Ghurfat al Qulais.

Bukan hal yang asing lagi bahwa Makkah adalah rumah pertama yang didirikan oleh Allah SWT untuk kiblat seluruh manusia, rumah ini di berikan pakaian setiap tahun dan orang pertama yang memberi pakaian rumah Allah ini adalah Raja Yaman Taban Asa'd Bin Abi al-Kir yang saat itu beragama Nasrani,

Raja ini sangat membenci bangsa Yahudi dan dia sudah seringkali berniat untuk memerangi kaum Yahudi di Madinah, dan setiap kali hendak berangkat ke Madinah selalu saja dia bermimpi menutupi Ka'bah dengan satu pakaian dan akhirnya mimpi ini pun diwujudkannya namun mimpi ini terulang terus menerus sampai di masa Abdul Muattalib orang-orang Arab waktu itu takut Ka'bah akan roboh karena saking banyaknya pakaian yang di sematkan di atasnya , akhirnya Abdul Muttalib pun menyuruh agar Ka'bah diberi pakaian atau kelambu setahun sekali.  


Taban As'ad melakukan perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi dan setelah dia meninggal posisinya digantikan oleh anaknya yang bernama Dzu Nuwas Bin Taban, putra mahkota ini lain dari ayahnya, dia sangat setia membela kaum Yahudi dan sangat membenci agama Nasrani akhirnya dia pun membakar orang-orang Nasrani dalam satu lubang, kisah ini terkenal dengan nama peristiwa Harqu Ashabul Ukhdud,

Dari peristiwa ini tidak satupun orang Nasrani yang selamat kecuali satu orang yang melarikan diri ke Roma, karena Kaisar Roma saat itu beragama Nasrani lalu semua kejadian diceritakan kepada Kaisar Roma tersebut yang berawal dari ketika Dzu Nuwas berkehendak untuk membunuh seseorang Nasrani dia tidak bisa membunuhnya lalu Nasrani tersebut berkata bila kau ingin membunuhku maka ucapkan bismi rabbil ghulam lalu lemparkan panahmu, lalu hal itu dilakukan oleh Dzu Nuwas, setelah itu 20 ribu orang Yaman berbondong-bondong memeluk agama Nasrani, karena berang dan benci akhirnya Dzu Nuwas membakar mereka hidup-hidup.


Mendengar cerita ini Kaisar Roma saat itu marah besar dan berinisiatif untuk mengirimkan bala tentara ke Yaman karena jarak yang jauh akhirnya dia menulis pesan ke raja Najasyi di Habasyah lalu Najasyi pun mengirimkan bala tentara yang besar ke Yaman di bawah pimpinan dua panglima yaitu Abrahah dan Aryadl, setelah  melewati pertempuran yang sengit lalu pasukan Dzu Nuwas pun terlumpuhkan, dan Yaman pun berada di bawah kekuasaan Najasy

Secara otomatis Aryadl menjadi pemimpin di Yaman karena dia adalah panglima utama dalam angkatan perang tersebut, namun Aryadl berkhianat kepada Najasyi karakternya dalam memimpin sangat kasar kaku dan dzalim akhirnya Abrahah pun menyiapkan siasat untuk menggulingkan kekuasaan Aryadl setelah terkumpul sejumlah kekuatan Abrahah pun melancarkan agresinya peperangan antara kedua kubu pun tak dapat di elakkan sampai akhirnya Aryadl berhasil memukul muka Abrahah dengan pedang hingga hidungnya terbelah dua, dari sinilah Abrahah dijuluki dengan Al Asyram namun akhirnya Abrahah mampu membunuh Aryadl sehingga kepemimpinan di Yaman berpindah ke tangan Abrahah

Setelah Najasyi mendengar kabar tersebut dia pun menyumpahi Abrahah, setelah Abrahah mendengarkan sumpah Najasyi dia pun memotong rambutnya dan mengirimkan debu Yaman sebagai tanda kesetiaannya kepada Najasyi, dan untuk menunjukkan kesetiaannya Abrahah pun membangun sebuah benteng atau kstil besar yang terbesar di saat itu dan di beri nama Qulais, i ceritakan kastil ini memiliki tinggi 60 dzira' atau kurang lebih 30 meter untuk menaikinya disiapkan sebuah tangga yang terbuat dari marmer, batu penyusunya berbentuk segi tiga dengan warna kuning, hijau dan putih disusun keluar masuk, halaman yang mengitarinya dikelilingi oleh pagar< pntu masuk ke dalam Qulais tinggiya 80 dzira atau 40 meter dikelilingi dengan ornamen emas yang diselingi dengan ukiran perak, sungguh bangunan yang sangat indah dan megah saat itu.


Abdul Khaliq, salah satu penduduk sekitar kastil tersebut mengatakan bahwa Abrahah dalam membangun kastil ini meminta bantuan dari segala penjuru dunia termasuk Eropa, namun yang tersisa dari bangunan itu sekarang hanya sebuah sumur raksasa yang hanya di beri pagar sebagai tempat tinggal serangga dan ular serta tempat menggenangnya air setiap musim hujan, dan setiap kali air menggenang di situ selalu saja habis dan ternyata terakhir di ketahui ada dua ruang bawah tanah di bawah kastil ini yang sampai sekarang menjadi misteri belum terjawab apakah isinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Para Pengunjung TBM Maktabah Jawilan Yang Terhormat Silahkan Tinggalkan Komentar Disini !

Bagi Yang Menggunakan Profile "Anonymous" Mohon Tuliskan Nama dan Email Sobat !!!!

Thx AA H. Rony

CARI TULISAN DISINI
PILIH BAHASA