Ass,,,kepada
yang terhormat bunda Hj Ratu Atut Chosiah di singgasana KERAJAAN BANTEN, sebelumnya
perkenalkan bunda,nama saya Nurul saya berasal dari daerah kecil di kecamatan
jawilan,
Jika bunda tidak terlalu sibuk menghitung lembaran-lembaran rupiah
yang bunda punya kiranya bunda bersedia membaca cerita- cerita miris tentang
tempat tinggal ku,tentang banten,tentang wilayah yang bunda dan sanak saudara
bunda kuasai,bunda tau kah engkau ?
Disini di kecamatan jawilan nasib kami
terkatung- katung memikirkan bagaimana lahan kami kedepan,bagaimana kami bisa
melanjutkan hidup di tengah semua lahan-lahan subur kami di jadikan tambang
pasir ?
Air
yang dulu jernih sudah tampak keruh,jalan-jalan yang bunda bangun kini sudah
nyaris rusak bunda,aku kasian melihat orang- orang tergelincir di jalanan karena
jalan yang kau bangun setiap pagi licin oleh truk-truk pasir yang
melintas,belum lagi lubang besar yang diciptakan bekas pertambangan pasir perlu
bertahun-tahun bahkan berpuluh- puluh tahun agar rata dengan tanah
kembali,bunda ? Sudikah engkau sedikit memperketat para pemilik modal besar
untuk tidak menggunakan uang nya untuk membuka tambang pasir lagi,cukup generasi
kami yg merasakan dampak nya,bunda ?
Aku
miris melihat teman-teman ku meraba- raba masa depan mereka karena kesulitan
untuk bersekolah,andai kau tahu bunda,kami bersekolah tidak betul-betul gratis sepenuhnya
masih ada biaya yang harus kami keluarkan untuk bersekolah,ahh bunda orang tua teman-teman
kami begitu kesulitan untuk membayar semua itu
Ditambah lagi aku mendengar teman
ku bercerita tentang sekolah tempat dia menimba ilmu awal cerita rona
kebahagian terpancar dari teman ku karena sekolah nya mendapat subsidi pembangunan
untuk pembuatan gedung baru,wahh salut untuk bunda ratu yg peduli akan
pendidikan,tetapi selang beberapa bulan kemudian teman ku yang sama bercerita
hal serupa dia berbicara mengenai gedung baru yg kau hadiahkan tetapi kali ini rona
kesediah yang nampak,dia bercerita bahwa gedung sekolah yang baru beberapa
bulan di bangun kini sudah roboh kembali,ada perasaan menyayat hati mendengar
nya,mengapa demikan bunda ? Mengapa kebahagian teman ku tidak berlangsung lama
?
Bunda
jaminan kesehatan yang gratis itu tidak membuat kami tersenyum lega,karena kami
merasa di permainkan oleh iming-iming GRATIS, kami kerap kali diabaikan oleh
rumah sakit dimana kami berharap mendapatkan kesehatan yang layak,namun
koordinasi yang rumit,bunda tidak tersentuhkan kau melihat rakyat
menderita,rikuh menahan lapar,menadahkan tangan kepada setiap mobil yg melintas,sedangkan
engkau berlenggang ria menikmati kerajaan mu apakah harta mu yang entah berapa
banyak membutakan mata mu bunda ?
Mengapa
kau selalu diam di tengah janji-janji akan perubahan kami tagih, apa kau
terlalu sibuk mempersiapkan siapa lagi SANAK SAUDARA mu yang akan menguasai banten,sehingga
engkau tidak ada waktu untuk berceloteh dengan kami mendengarkan,dan mencoba memahami
apa yg kami mau dan kami butuhkan, atau engkau terlalu sibuk menghitung pundi- pundi emas yang kau punya,sehingga kilau nya membutakan mata mu ?
Bunda
kini aku lebih mengenalmu,setiap hari aku melihat wajahmu,wajah sanak saudara
mu di televisi,di koran, mereka membicarakan mu bunda,mereka membicarakan tentang
SUAP ? Apa kau tahu apa itu suap bunda ?
Mengapa
bunda melakukan itu ? Untuk apa suap itu bunda, beritahu kami bunda, kami
generasi yang bermartabat tidak pernah mengenal kata SUAP,bunda terlalu banyak
hal-hal yang ingin aku ceritakan tetapi aku memahami bunda tidak akan mau mengahabiskan
waktu mu lebih lama lagi untuk mendengar ocehan dari bocah ingusan seperti saya
Terimakasih
atas perhatian bunda ratu, lihat kami bunda,pahami apa yg kami mauu dan kami
butuhkan jangan sampai pundi-pundi emas mu menyilaukan mata mu bunda.
Sumber : https://www.facebook.com/groups/1420534584828746/permalink/1423125724569632/
0 komentar:
Posting Komentar
Para Pengunjung TBM Maktabah Jawilan Yang Terhormat Silahkan Tinggalkan Komentar Disini !
Bagi Yang Menggunakan Profile "Anonymous" Mohon Tuliskan Nama dan Email Sobat !!!!
Thx AA H. Rony